Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai teman-teman, coba tebak hari ini tanggal apa? Yup, tanggal 15 November 2012M atau 1 Muhharam 1434H. Nah, pasti kalian libur kan...!!! Hahaha, ngomong-ngomong kalian tahu tidak asal-usul kalender Hijriyah ??? Kalau belum, silahkan baca artikel dibawah ini...
Kalender Hijriyah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam,
termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan
ibadah, atau hari-hari penting lainnya.
Kalender ini dinamakan Kalender
Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana
terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622
M.
Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender
Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari.
Kalender
Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan peredaran Matahari.
Sejarah :
Penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dilakukan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Namun demikian, sistem yang mendasari Kalender Hijriah telah ada sejak
zaman pra-Islam, dan sistem ini direvisi pada tahun ke-9 periode
Madinah.
Sistem kalender pra-Islam di Arab :
Sebelum datangnya Islam, di tanah Arab dikenal sistem kalender berbasis campuran antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan untuk mensinkronkan dengan musim dilakukan penambahan jumlah hari (interkalasi).
Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Sebuah tahun dikenal
dengan nama peristiwa yang cukup penting pada tahun tersebut. Misalnya,
tahun dimana Muhammad
lahir, dikenal dengan sebutan "Tahun Gajah", karena pada waktu itu,
terjadi penyerbuan Ka'bah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin
oleh Abrahah, Gubernur Yaman (salah satu provinsi Kerajaan Aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia).
Revisi penanggalan :
Pada era kenabian Muhammad, sistem penanggalan pra-Islam digunakan. Pada tahun ke-9 setelah Hijrah, turun ayat 36-37 Surat At-Taubah, yang melarang menambahkan hari (interkalasi) pada sistem penanggalan.
Penentuan Tahun 1 Kalender Islam :
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1
Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad
sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal
patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab
menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya
Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini
dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan
(interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah
bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622,
dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad.
Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen
tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H, PERF 558.
Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan:
No | Penanggalan Islam | Lama Hari |
---|---|---|
1 | Muharram | 30 |
2 | Safar | 29 |
3 | Rabiul awal | 30 |
4 | Rabiul akhir | 29 |
5 | Jumadil awal | 30 |
6 | Jumadil akhir | 29 |
7 | Rajab | 30 |
8 | Sya'ban | 29 |
9 | Ramadhan | 30 |
10 | Syawal | 29 |
11 | Dzulkaidah | 30 |
12 | Dzulhijjah | 29/(30) |
Total | 354/(355) |
Keterangan :
- Tanda kurung merupakan tahun kabisat dalam kalender Hijriyah dengan metode sisa yaitu 3-3-2 yang berjumlah 11 buah yaitu 2,5,8,10,13,16,18,21,24,26 dan 29.
Nama-nama hari :
Kalender Hijriyah terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan
terbenamnya Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari
pada saat tengah malam. Berikut adalah nama-nama hari :
- al-Itsnayn (Senin)
- ats-Tsalaatsa' (Selasa)
- al-Arba'aa / ar-Raabi' (Rabu)
- al-Khamsatun (Kamis)
- al-Jumu'ah (Jumat)
- as-Sabat (Sabtu)
- al-Ahad (Minggu)
Hisab dan Rukyat :
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni
mengamati penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah bulan
baru (ijtima). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, maka pada petang tersebut telah memasuki tanggal 1.
Hisab adalah melakukan perhitungan untuk menentukan
posisi bulan secara matematis dan astronomis. Hisab merupakan alat bantu
untuk mengetahui kapan dan dimana hilal (bulan sabit pertama setelah
bulan baru) dapat terlihat. Hisab seringkali dilakukan untuk membantu
sebelum melakukan rukyat.
Penentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk bulan-bulan yang berkaitan dengan ibadah, seperti bulan Ramadan (yakni umat Islam menjalankan puasa ramadan sebulan penuh), Syawal (yakni umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri), serta Dzulhijjah (dimana terdapat tanggal yang berkaitan dengan ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha). Penentuan kapan hilal dapat terlihat, menjadi motivasi ketertarikan umat Islam dalam astronomi. Ini menjadi salah satu pendorong mengapa Islam menjadi salah satu pengembang awal ilmu astronomi sebagai sains, lepas dari astrologi pada Abad Pertengahan.
Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk menentukan awal bulan,
adalah harus dengan benar-benar melakukan pengamatan hilal secara
langsung (rukyatul hilal). Sebagian yang lain berpendapat bahwa
penentuan awal bulan cukup dengan melakukan hisab (perhitungan
matematis), tanpa harus benar-benar mengamati hilal. Metode hisab juga
memiliki berbagai kriteria penentuan, sehingga seringkali menyebabkan
perbedaan penentuan awal bulan, yang berakibat adanya perbedaan hari
melaksanakan ibadah seperti puasa Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri.
Bagaimana, menarik bukan...!!! Semoga menambah pengetahuan kalian...
Posting Komentar